Dalam setiap lamunku akan keberadaan Tuhan
Aku memandangi awan,
tertegun menikmati keindahan aneka ragam kapas putih di langit yang wujudnya tak pernah seragam.
Dan aku dapati bahwa awan memang tak pernah kembar.
Aku menyadari, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha kreatif yang mampu melukis berbagai bentuk kembang gula putih di langit biru
Dalam setiap khayalku untuk bisa bertemu dengan Tuhan
Aku terpejam,
menikmati gelap yang kuciptakan sendiri
Mendengar setiap nada yang sebelumnya tak kuperhatikan
Merasakan bunyi jantung yang berdetak, suara napas yang mengalir, kelenjar liur yang tak henti diproduksi, dan bisik lambung yang lirih meminta asupan.
Dan aku dapati bahwa seluruh tubuhku bekerja secara sistemik tanpa pernah kuminta
Aku terkesima, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha pengatur yang mampu mengorganisasikan seluruh ciptaan-Nya secara harmonis.
Dalam setiap doaku untuk meminta berkah dari-Nya
Kedua telapakku meneladah mengangkat seperti mengemis
Mataku meratap memandangi tangan dan jari yang tak henti menghitung dzikir
Dan aku dapati bahwa lingkaran sidik jariku berbeda antar satu dengan lainnya
Dan juga berbeda dengan sidik jari manusia yang lain
Aku meyakini, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha detil yang mampu membuat perbedaan sekecil sidik jari
Dalam setiap literatur yang kubaca demi menemukan jawaban akan eksistensi diri-Nya
Mataku menyerap semua ilmu dari setiap bukti ilmiah yang ditemukan ilmuwan
Dan aku dapati bahwa semua ilmu itu parsial, tak ada yang secara utuh mampu menjelaskan seluruh kedahsyatan-Nya
Aku semakin percaya, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha tahu yang memiliki pengetahuan seluas samudra, dan manusia hanya mampu mengambil segelas darinya.
Dalam setiap amarahku ketika mempertanyakan jawaban yang tak kunjung turun atas permohonan yang kupanjatkan
Berangku memuncak kala aku melihat orang yang mendapatkan apa yang kupinta, namun hatiku luluh kala menyaksikan perjuangan manusia lain yang jauh lebih berat dari yang biasa aku lakukan
Dan aku dapati bahwa aku semakin mengagumi-Mu
Maha sutradara yang mampu menciptakan berbagai polemik dunia, mengatur berbagai dinamika emosi setiap manusia
Dalam setiap syukurku akan mengetahui ke-Maha hebatanMu
Aku tertawa dan menangis,
Bahagia menjadi salah satu ciptaan-Nya yang mampu berpikir dan mempertanyakan siapa penciptanya
Sedih untuk mengetahui bahwa tak akan pernah bisa melihat wujud Khalik yang Maha sempurna, kecuali mengaggumi segala ciptaan-Nya melalui seluruh indra.
Kaulah Causa Prima
Menciptakan seluruh jagad dengan detil dan kreatif,
Pencipta yang tak diciptakan.
Menyutradarai segala apa yang terjadi di langit dan di bumi,
Pengatur yang tak diatur.
Penggerak yang tak digerakan
Ia Tunggal
Namun Ia melahirkan seluruh kehidupan
Ibu dari segala kasih sayang
Ayah dari segala benih kehidupan
Mencipta, menumbuhkan, merawat, mengorganisasikan,
Sang Dewata Mulia Raya
Pencipta logika,
Maha segala.
Kedai kopi Kaliurang, Yogyakarta, 27 November 2011
Regismachdy
tertegun menikmati keindahan aneka ragam kapas putih di langit yang wujudnya tak pernah seragam.
Dan aku dapati bahwa awan memang tak pernah kembar.
Aku menyadari, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha kreatif yang mampu melukis berbagai bentuk kembang gula putih di langit biru
Dalam setiap khayalku untuk bisa bertemu dengan Tuhan
Aku terpejam,
menikmati gelap yang kuciptakan sendiri
Mendengar setiap nada yang sebelumnya tak kuperhatikan
Merasakan bunyi jantung yang berdetak, suara napas yang mengalir, kelenjar liur yang tak henti diproduksi, dan bisik lambung yang lirih meminta asupan.
Dan aku dapati bahwa seluruh tubuhku bekerja secara sistemik tanpa pernah kuminta
Aku terkesima, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha pengatur yang mampu mengorganisasikan seluruh ciptaan-Nya secara harmonis.
Dalam setiap doaku untuk meminta berkah dari-Nya
Kedua telapakku meneladah mengangkat seperti mengemis
Mataku meratap memandangi tangan dan jari yang tak henti menghitung dzikir
Dan aku dapati bahwa lingkaran sidik jariku berbeda antar satu dengan lainnya
Dan juga berbeda dengan sidik jari manusia yang lain
Aku meyakini, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha detil yang mampu membuat perbedaan sekecil sidik jari
Dalam setiap literatur yang kubaca demi menemukan jawaban akan eksistensi diri-Nya
Mataku menyerap semua ilmu dari setiap bukti ilmiah yang ditemukan ilmuwan
Dan aku dapati bahwa semua ilmu itu parsial, tak ada yang secara utuh mampu menjelaskan seluruh kedahsyatan-Nya
Aku semakin percaya, bahwa Tuhan adalah Dzat Maha tahu yang memiliki pengetahuan seluas samudra, dan manusia hanya mampu mengambil segelas darinya.
Dalam setiap amarahku ketika mempertanyakan jawaban yang tak kunjung turun atas permohonan yang kupanjatkan
Berangku memuncak kala aku melihat orang yang mendapatkan apa yang kupinta, namun hatiku luluh kala menyaksikan perjuangan manusia lain yang jauh lebih berat dari yang biasa aku lakukan
Dan aku dapati bahwa aku semakin mengagumi-Mu
Maha sutradara yang mampu menciptakan berbagai polemik dunia, mengatur berbagai dinamika emosi setiap manusia
Dalam setiap syukurku akan mengetahui ke-Maha hebatanMu
Aku tertawa dan menangis,
Bahagia menjadi salah satu ciptaan-Nya yang mampu berpikir dan mempertanyakan siapa penciptanya
Sedih untuk mengetahui bahwa tak akan pernah bisa melihat wujud Khalik yang Maha sempurna, kecuali mengaggumi segala ciptaan-Nya melalui seluruh indra.
Kaulah Causa Prima
Menciptakan seluruh jagad dengan detil dan kreatif,
Pencipta yang tak diciptakan.
Menyutradarai segala apa yang terjadi di langit dan di bumi,
Pengatur yang tak diatur.
Penggerak yang tak digerakan
Ia Tunggal
Namun Ia melahirkan seluruh kehidupan
Ibu dari segala kasih sayang
Ayah dari segala benih kehidupan
Mencipta, menumbuhkan, merawat, mengorganisasikan,
Sang Dewata Mulia Raya
Pencipta logika,
Maha segala.
Kedai kopi Kaliurang, Yogyakarta, 27 November 2011
Regismachdy
Maha Segala
Reviewed by regismachdy
on
May 08, 2013
Rating:
No comments:
Post a Comment