Pernahkah kamu merasakan ketika senyap menyergap mendadak?
Seketika kamu menyadari bahwa dirimu hanyalah sebutir debu di tengah hamparan gurun sahara. Satu helai daun di tengah hutan belantara. Mikroba dalam satu tubuh mamalia.
Pernahkah kamu tiba-tiba merasa hampa?
Seolah semua orang meninggalkanmu
Yang tersisa hanya kamu dan malam
Serta bintang yang hanya mampu berpijar tapi tak dapat mencerahkan ketidakjelasan perasaanmu, keburaman pikiranmu.
Pernahkah kamu merasa hilang?
Hampa datang memberondong
Menyekat perasaan dalam batasan-batasan absurd
Kamu merasa jantungmu ingin keluar dari tempurung rusuk
Seperti ada yang ingin menarik, membiarkan jantungmu mencium udara bebas
Membiarkan alam semesta mendengar jantungmu yang berdegup penuh ketakutan akan masa depan. Ketakutan akan kemampuan dirimu. Berulang kali bertanya berulang kali kamu penasaran. Apakah dirimu berguna? Apakah kehidupanmu bermanfaat bagi orang sekitar? Adakah yang merindu jika kamu pergi? Adakah yang berubah jika kamu tak ada?
Seketika kamu menciut, tergagap tak mampu berucap, tergetar karena tak bisa menjawab Kamu ingin lari, malu menghadapi dunia.
Pernahkah tanpa sadar matamu membuncahkan air mata tanpa kamu tahu sebabnya?
Dirundung ragu dan inferioritas
Kamu mencari orang lain untuk memeluk atau sekedar menggenggam lengannya
Tapi keadaanmu sendiri? Secara fisik ataupun emosi, kamu terlepas dari semua kontak itu.
Diserubung kosong
digempur sepi
Hatimu sesak oleh hampa
Tak ada ruang tersisa untuk rasa yang lain
Senyap membelenggu
Hatimu beku
Kering menunggu
Swedia, 15 Februari 2013
Seketika kamu menyadari bahwa dirimu hanyalah sebutir debu di tengah hamparan gurun sahara. Satu helai daun di tengah hutan belantara. Mikroba dalam satu tubuh mamalia.
Pernahkah kamu tiba-tiba merasa hampa?
Seolah semua orang meninggalkanmu
Yang tersisa hanya kamu dan malam
Serta bintang yang hanya mampu berpijar tapi tak dapat mencerahkan ketidakjelasan perasaanmu, keburaman pikiranmu.
Pernahkah kamu merasa hilang?
Hampa datang memberondong
Menyekat perasaan dalam batasan-batasan absurd
Kamu merasa jantungmu ingin keluar dari tempurung rusuk
Seperti ada yang ingin menarik, membiarkan jantungmu mencium udara bebas
Membiarkan alam semesta mendengar jantungmu yang berdegup penuh ketakutan akan masa depan. Ketakutan akan kemampuan dirimu. Berulang kali bertanya berulang kali kamu penasaran. Apakah dirimu berguna? Apakah kehidupanmu bermanfaat bagi orang sekitar? Adakah yang merindu jika kamu pergi? Adakah yang berubah jika kamu tak ada?
Seketika kamu menciut, tergagap tak mampu berucap, tergetar karena tak bisa menjawab Kamu ingin lari, malu menghadapi dunia.
Pernahkah tanpa sadar matamu membuncahkan air mata tanpa kamu tahu sebabnya?
Dirundung ragu dan inferioritas
Kamu mencari orang lain untuk memeluk atau sekedar menggenggam lengannya
Tapi keadaanmu sendiri? Secara fisik ataupun emosi, kamu terlepas dari semua kontak itu.
Diserubung kosong
digempur sepi
Hatimu sesak oleh hampa
Tak ada ruang tersisa untuk rasa yang lain
Senyap membelenggu
Hatimu beku
Kering menunggu
Swedia, 15 Februari 2013
Senyap Menyergap Mendadak
Reviewed by regismachdy
on
January 28, 2015
Rating:
No comments:
Post a Comment