Khadijah #Friendshipproject

[K]aulah pujangga yang merekatkanku dengan kata
[H]adirmu seumpama jembatan antara jiwa dan renjana
[A]ku ingat pernah kau tantang untuk menulis dalam sepetang
[D]an di titik itulah aku percaya bahwa bakat itu ada
[I]zinkan aku mengucap suksma, dan sekali lagi berkata:
[J]emari ini akan tetap berdansa bersama pena
[A]sa ini akan bertransformasi menjadi nyata
[H]anya jika kita mau teguh percaya (lagi)

Adek kecil yang SKSD dan tiba-tiba nge-tag saya dalam puisinya. Dia menantang saya untuk membalas puisinya dalam sepetang, saya pun mengiyakan. Tulisan itu pun jadi.
Saya tak percaya bahwa menulis, sesuatu yang dulu saya imani ketika kecil sebagai passion namun hilang ditelan UN, UAS, remidi, ulangan, ujian, dan kawan-kawan, kembali menjadi dunia saya.

Sejurus kemudian, kami asyik berbalas puisi di facebook dan berbalas surat via e-mail. Kami berusaha konvensional dengan jadi sahabat pena di era digital, berbalas surat dan puisi itu memang sengaja kami lakukan karena kami ingin merangkainya menjadi novel. Sejauh ini sudah 200 halaman, tapi sayang naskah kami harus difermentasi entah sampai kapan~

Terima kasih Key (nama sok kerennya, biar gak dipanggil 'Ijah' atau 'Khad') sudah mengajakku menyelami dunia kata dan afeksi. Terima kasih untuk mengingatkanku bahwa dunia ini bukan cuma tentang kognisi dan ambisi. Kamu sudah menuntunku pulang, atau setidaknya membantuku menemukan ruang untuk menikmati hidup pada sisi lainnya: sisi afeksi.
Suatu saat, kalau kamu tersasar, aku akan seret kamu pulang.
Aku wanti-wanti ya karena kamu adek kecil yang suka bandel dan berontak diem-diem. Awas kalau menyimpang dan lupa pulang! Hehee.. P.s pasti kamu mau protes kalau ini bukan puisi. Ya, ini memang bukan puisi, cuma sebuah pesan yang aku rangkai dari namamu. Gak pake metafora macem2, gak ada yang tersirat, semuanya tersurat.

Gantian aku tantang: bales dalam sepetang!

#friendshipproject
Regismachdy.blogspot.se