Kamis, 29 Maret
2018 saya diundang oleh BEM Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana
Yogyakarta untuk berbicara mengenai Indigo. Presentasi saya berjudul “Anak
& Dewasa Indigo: Perspektif Psikologi dan Perspektif Spiritual”
Anak indigo di
Indonesia sering kali dianggap sebatas anak-anak yang klenik atau punya kemampuan aneh-aneh seperti melihat
makhluk halus, melihat masa depan, membaca pikiran seseorang atau penyembuh
melalui kekuatan gaib.
Padahal, anak Indigo tidak mesti klenik-klenik.
Anak-anak Indigo adalah anak-anak yang memiliki kematangan spiritual yang lebih tinggi daripada anak seumurannya.
Kemampuan ‘aneh-aneh’ hanyalah bonus yang dimiliki anak indigo, meskipun tidak
semua anak indigo memiliki bonus tersebut. Kemampuan-kemampuan yang bersifat
klenik tersebut juga bisa dimiliki oleh siapapun yang ‘non-indigo’ tapi
mempelajari ilmunya seperti dukun ataupun ahli gendam.
Tulisan ini saya
bagi enam menjadi pembahasan mengenai sejarah indigo, karakteristik indigo,
indigo dalam perspektif psikologi dan indigo dalam perspektif agama, indigo
dalam perspektif spiritual dan terakhir adalah tipe-tipe indigo.
Dalam ilmu
psikologi sendiri, anak indigo tidaklah menjadi pembahasan karena dianggap
parapsikologi dan tidak ilmiah. Akan tetapi, ada beberapa diagnosis psikologi
yang dekat dengan ciri-ciri anak indigo. Mari kita bahas dari sejarah dulu ya.
SEJARAH INDIGO
Istilah Indigo
pertama kali di cetuskan oleh Nancy Ann Tape pada tahun 1970. Nancy Ann tape adalah seorang
psikolog yang juga bisa melihat warna aura seseorang. Pada tahun 1970, dia
melihat banyak anak-anak kecil yang memiliki warna aura berwarna indigo. Warna
aura indigo biasanya dimiliki oleh orang tua yang bijaksana yang telah melalui
berbagai asam garam kehidupan. Karena biasanya, orang tua yang sudah pension
kerjaannya hanya ibadah dan berbuat baik. Secara spiritual juga sudah lebih
matang daripada anak-anak usia muda yang masih sibuk mengejar materi. Namun,
entah mengapa pada masa itu, Nancy menemukan banyak sekali anak-anak kecil yang
sudah memiliki warna aura indigo.
KARAKTERISTIK ANAK-ANAK INDIGO
Tidak ada alat
ukur (apalagi pengukuran psikologi yang standar ilmiahnya tinggi) yang dapat
menentukan ‘kepribadian indigo’.
Dari banyak
sumber, yang paling saya suka adalah deskripsi dari Sophia Gubb yang bisa
dibaca di sini
Intinya, Indigo
itu bukan cuma tentang klenik-klenik dan ngurisin alam sebelah (jin, demit,
setan, iblis, peta dll)
Anak-anak indigo
adalah anak-anak yang sudah matang secara spiritual meskipun mereka masih anak-anak,
mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dari dunia ini. Sejak
kecil mereka merasakan sense of mission
yang kuat karena mereka selalu mencari dan mempertanyakan makna hidup mereka di
dunia ini. Mereka juga tertarik dengan spiritualitas dan agak sulit dikotakan
dalam suatu dogma atau kepercayaan tertentu. Dalam institusi seperti sekolah,
mereka bisa dianggap rebel atau nakal
karena mereka adalah anak-anak yang resisten terhadap otoritas atau hirarki
absolut. Selengkapnya mengenai karakteristik anak-anak indigo dapat dibaca di
link yang saya berikan atau di salah satu slide power point saya. Jika Anda
atau anak Anda memiliki 15 karakteristik yang saya sebutkan. Bisa jadi, Anda
memiliki potensi Indigo dalam diri Anda.
INDIGO DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI
Sebenarnya
pendekatan yang lebih cocok untuk membahas anak indigo adalah pendekatan
parapsikologi. Namun, background saya adalah keilmuan psikologi, maka dari itu
saya akan membahas bagaimana so called
scientific psychology mengkategorikan anak-anak indigo.
Dalam perspektif
keilmuan psikologi, anak-anak indigo bisa didiagnosis dengan cara yang berbeda,
yakni gifted, ADD, Skizofrenia atau
Highly Sensitive Person. Mari kita bahas satu per satu.
Gifted. Anak-anak Indigo bisa masuk dalam kategori gifted / berbakat. Terutama
jika mereka memiliki kemampuan seperti Bilingual (dwi bahasa) atau multilingual
sejak kecil. Juga jika mereka memiliki kemampuan dibidang tertentu (seperti
seni, matematika dll) yang sangat hebat atau bisa disebut prodigy.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Ketika istilah indigo dipopulerkan oleh Nancy Ann
Tape pada 1970. Anak-anak Indigo juga sering diklasifikasikan atau didiagnosis
sebagai anak dengan ADHD oleh psikolog. Karena anak-anak ini sulit fokus dan
memiliki pikiran yang impulsif. Selain itu sifat bawaan anak-anak indigo adalah
resisten terhadap peraturan absout sehingga di sekolah menjadi terlihat nakal
dan tidak bisa diatur. Mungkin hal ini dilandasi oleh anak-anak Indigo yang
memiliki fast internal ryhtm sehingga
mereka sulit fokus dan pikirannya selalu bercabang serta selalu menganalisis.
Skizofrenia. Kembali kepada pemahaman bahwa anak-anak indigo adalah
anak-anak yang memiliki misi khusus di dunia ini juga memiliki kemampuan
supernatural. Sebenarnya, secara psikologi hal ini sangat dekat dengan
skizofrenia.
Persamaan
anak-anak indigo dengan orang dengan skizofrenia. Sama-sama memiliki waham
(merasa spesial) juga bisa melihat hal-hal yang tidak dilihat oleh orang lain.
Perbedaan
anak-anak indigo dengan orang dengan skizofrenia. Anak-anak indigo masih bisa
berfungsi sebagaimana manusia lainnya (dunia karir, dunia akademik, dll). Apa
yang dilihat anak indigo bisa juga dilihat oleh teman-teman sesama indigo.
Sedangkan halusinasi yang dialami oleh orang dengan skizofrenia hanya bisa
dialami oleh dirinya sendiri.
Highly Sensitive Person (HSP). Bagi kaum akademis psikologi di Indonesia mungkin
masih jarang mendengar istilah ini. Akan tetapi HSP
ini sudah menjadi topik yang cukup popular di dunia barat. Faktanya, HSP adalah
penelitian seorang doctoral psikologi yang dibukukan. Kalian bisa membeli
bukunya di amazon atau toko online
lain. Highly Sensitive Person adalah orang-orang yang memililki sensitivitas
yang sangat tinggi. Mereka sangat peka terhadap cahaya, suara, keramaian.
Mereka juga sangat peka terhadap emosi seseorang dan bisa paham ketika orang
lain mulai marah, sedih atau sekedar tidak nyaman. Mereka bahkan bisa memahami
emosi yang dialami seseorang sebelum orang tersebut menyadari keadaan emosinya
sendiri. Kepekaan anak-anak indigo dan juga anak Kristal sering disebut mirip
dengan trait dari seorang HSP. Untuk
membaca lebih lanjut mengenai HSP bisa dibaca di website resmi seorang peneliti
psikologi yang menulis buku mengeni HSP di sini.
INDIGO DARI PERSPEKTIF AGAMA
Mungkin saya
hanya akan membahas dari dua tradisi agama ya. Agama Abrahamik dan Agama
Dharmik.
Dari sudut
pandang agama Abrahamik, mungkin saya bisa memberi perspektif dari versi agama
Islam dan juga Kristiani.
Dalam sudut pandang agama Islam. Ada dua pandangan yang sangat kontras. Pandangan
pertama adalah bahwa anak-anak indigo adalah anak-anak yang ditempelin jin.
Maka dari itu mereka bisa melihat masa depan karena jin yang mengintip catatan
langit membisikannya kepada anak-anak indigo agar mendekatkan umat kepada
hal-hal yang syirik. Atas asumsi itu, anak-anak indigo perlu disembuhkan dengan
ruqyah.
Pandangan yang
kedua adalah indigo sebagai anugrah dari gusti Allah swt. Anak-anak indigo
menjadi indigo karena Allah memilih mereka untuk menjadi indigo. Sebagai
contoh, salah seorang teman saya, merupakan anak adopsi yang orang tua
adopsinya tidak bisa baca tulis. Akan tetapi teman saya sejak umur 4 tahun
sudah bisa baca tulis dan juga mengaji alquran. Masa iya sih temen saya
kesurupan jin? Jin-nya baik banget ngajarin dia baca Al-quran. Hehee…. Belum
lagi di beberapa tempat ada juga fenomena anak-anak indigo yang hafal alquran
sejak keci walau tidak pernah dilatih. Berarti Jin-nya supper baik ya melatih
anak-anak itu sampai hafal Al-Quran. Hehehe.
Asumsi lain
tentang anak-anak indigo adalah anak-anak yang Lataif el Sitta-nya sudah
terbuka atau mendapat blessing
dari Allah. Lataif El Sitta ini adalah titik-titik dalam tubuh selayaknya
konsep chakra dalam ajaran Hindu. Konsep ini dimiliki oleh beberapa tradisi
Sufisme yang sempat saya jumpai di Inggris ketika saya berkuliah di sana.
Jadi apa kesimpulannya? Menurut saya, alangkah lebih
baik jika kita bijaksana dan tidak seenaknya memberikan label bahwa anak-anak
indigo adalah anak yang kerasukan jin. Jika memang mereka kerasukan jin, bukan
seperti itu cara yang tepat untuk menolong mereka.
Indigo
dalam sudut pandang Kristiani. Dari sudut pandang
Kristiani, jujur saya tidak tau banyak. Akan tetapi kalau hasil ngobrol dengan
teman-teman dari tradisi mistik Kristiani, dapat saya simpulkan bahwa anak-anak
indigo adalah anak-anak yang dipilih Tuhan untuk menjadikan dunia ini tempat
yang lebih baik. Juga untuk melindungi dunia ini dari kekuatan jahat seperti
Lucifer (pemimpin para iblis). Tapi ada juga versi yang menyatakan bahwa
anak-anak indigo ini mengalami Demonic
Possession. Jadi tidak ada roh kudus di hati mereka. Yang ada adalah roh
jahat yang menguasai mereka. Sedangkan versi yang di “tengah” menyebutkan bahwa
anak-anak indigo sebenarnya adalah anak-anak yang netral. Namun pada akhirnya,
mereka bisa memilih menjadi bidak dari Tuhan atau bidak dari Lucifer. Jika
mereka memilih menjadi bidak catur Lucifer, maka mereka bisa disebut sebagai the fallen angels. Atau orang-orang suci
yang yang jatuh ke tangan kegelapan
Kalau ada teman-teman yang punya perspektif lain
mengenai Indigo dari sudut pandang Kristiani, boleh japri saya atau komen di
bawah ya J
Indigo
dalam sudut pandang agama Dharmik (Buddha dan Hindu). Dalam agama ataupun
kepercayaan lain yang meyakini adanya reinkarnasi, anak-anak indigo diyakini
sebagai anak-anak dengan jiwa tua (old
soul). Mereka telah bereinkarnasi ke bumi jauh lebih banyak dari pada
manusia lain. Maka dari itu, walaupun masih kecil, mereka telah memiliki
kematangan spiritual yang melebihi orang dewasa.
Sebagian dari anak-anak indigo bisa jadi juga
merupakan inkarnasi dari Boddhisatwa (holy being) yang turun ke muka bumi ini
dalam rangka menyebarkan cinta kasih di tengah dunia yang dipenuhi kekacauan
(peperangan, kelaparan, siksaan terhadap binatang, perusakan lingkungan dan
lainnya).
INDIGO
DALAM SUDUT PANDANG SPIRITUAL – New Age
Dalam sudut pandang spiritual (beyond religion), anak-anak indigo dipandang sebagai anak-anak yang
turun ke bumi dalam rangka menyebarkan cinta kasih dan menyelamatkan dunia dari
berbagai kehancuran (lingkungan, perang dll). Sekilas terdengar mirip seperti
pembahasan agama Dharmik. Akan tetapi dalam New Age spirituality. Anak-anak
indigo tidak turun ke bumi sendirian. Akan ada anak-anak Crystal dan anak-anak Rainbow
yang turun untuk membantu mereka
Anak-anak
Indigo adalah anak-anak yang bertugas untuk babat alas (trailblazer). Sifat alamiah mereka yang rebellious memudahkan mereka untuk
memulai perubahan.
Anak-anak
Crystal
adalah anak-anak yang menanam benih-benih kebaikan. Setelah sistem-sistem lama
dihancurkan oleh anak-anak indigo. Anak-anak Crsytal bertugas untuk menanam benih atau memulai sistem baru untuk
kehidupan manusia.
Anak-anak
Rainbow
adalah anak-anak yang merawat dan menjaga agar evolusi kesadaran manusia yang
telah dimulai anak-anak Indigo dan Crystal terus menerus meluas. Sehingga
pada akhirnya manusia memulai sistem kehidupan baru yang lebih manusiawi.
Dari beberapa buku yang saya baca, dikatakan bahwa concern para starseed / lighworker ini adalah di isu lingkungan, perlindungan hewan, dan juga kekerasan yang sekarang sedang sangat "panas".
Kelihatannya mereka seperti orang hebat sekali ya? Sebenarnya, mereka sama saja kok seperti kita. Tetapi mereka lebih peduli saja terhadap apa yang terjadi di dunia ini. jadi mereka tidak mau hanya menjadi wayang di kehidupan ini, mereka ingin menjadi dalang dan mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Jadi, ketika orang-orang di barat sudah membahas
ketiga jenis anak ini. Indonesia masih aja stuck
membahas anak indigo sebagai anak yang klenik-klenik.
Jadi
kayaknya Indonesia tidak hanya ketinggalan di bidang teknologi nih sama Negara
lain, bahkan dalam hal indigo, kita pun ketinggalan jauh di belakang.
KESIMPULAN
Dari saya
pribadi, dalam menanggapi isu-isu yang abu-abu seperti fenomena anak indigo,
kita butuh kritis dan melihat sesuatu dari berbagai kacamata. Apakah itu kacamata
agama, kacamata psikologi ataupun kacamata budaya, kita harus bijaksana dan
tidak membiarkan diri kita ikut kata masyarakat sebelum benar-benar
mengetahuinya.
Kenapa penulis niat banget nulis tentang indigo?
Saya punya
banyak teman indigo dan banyak juga yang tidak punya kemampuan aneh-aneh
Teman-teman saya
yang Muslim dan indigo merasa terpojokan karena bingung mau cerita ke siapa.
Mereka takut sama judgment “kamu ditempelin jin”
Karena saya
paham perspektif psikologi dan sedikit banyak juga tertarik hal-hal spiritual,
maka dari itu saya merasa perlu untuk menjelaskan apa yang saya pahami agar
masyarakat tidak salah kaprah. Minimal untuk orang-orang di sekitar saya.
Mari menjadi kritis dan bijaksana!
Penulis
Regisda Machdy
Fuadhy
Seseorang yang
menggeluti ilmu psikologi dan memiliki beberapa (mungkin 18?) teman-teman
indigo, crystal dan rainbow yang tidak semuanya bisa melihat setan dan membaca masa depan
Bacaan Lanjutan
Jaffe, K., & Davidson, R. (2005). Indigo Adults: Understanding where you are and what you can become. New Page Books.
Aron,
Elainer N. (2013). The Highly Sensitive
Person: How to thrive when the world overwhelms you. Kensington Publishing
Corp.,
Salah Kaprah Pemahaman Indigo di Indonesia
Reviewed by regismachdy
on
March 31, 2018
Rating:
6 comments:
Anak indigo menunjukkan gejala mental disorder sering ditandai dengan menyatakan yang tidak nyata dikatakannya nyata, fungsi mentalnya tidak berjalan normal, Tetapi masyarakat beranggapan anak indigo memiliki kelebihan dan diyakini kebenarannya apa yang dikatakannya walau masyarakat tidak melihatnya secara kasat mata. Efeknya bermunculan kamuplase sebagai orang indego (anak2 indigo imitasi) dalam pembuatan video2 di youtube dengan harapan menarik keingin tahuan masyarakat agar videonya di subcribe ditonton dan diberi komentar, yang akan menjadi penghasilan bagi si pembuat video, padahal anak indigo benaran penderita mental disorder salah satu gejala penyakit psikosa fungsional.
walaupun sepertinya saya tidak punya kelebihan seperti anak-anak indigo, tapi saya selalu penasaran sekaligus kagum dengan mereka tentang pembahasan ini, karena saya juga memiliki teman yang indigo. pasti memiliki beban tersendiri ketika kita diberkahi suatu kelebihan. mempercayai hal diluar nalar memang bukan hal yang mudah bagi orang-orang yang belum mengerti, tapi saya selalu percaya, bahwa manusia diciptakan pasti memiliki visi dan misi. tuhan membiarkan hal itu terjadi pasti memiliki tujuan. terima kasih karena sudah membuat tulisan ini. semoga saya dan anda bisa berdiskusi
Saya tertarik sekali jika ada orang yang bisa membantu saya untuk melihat, apakah saya indigo atau bukan?
Karena katanya, hanya orang-orang dengan kemampuan sama lah yang bisa melihatnya.
Selama ini saya di diagnose oleh psikiatris skizofrenia. Tapi ketika saya berdiskusi dg psikolog saya. Saya harus ikut penelitian lewat diri sendiri yaitu menganalisis apakah saya skizofrenia atau indigo. Sampai sekarang pun belum berani menentukan apakah saya skizo atau indigo. Karena bener2 berat bgt menerima keadaan ini. Dengan fase depresi manik dll.belum lagi percobaan bunuh diri yg sering dilakukan saat saya bener2 bingung dg keadaan yg terjadi di saya. Belum lagi kebetulan saya sudah menghafal Al Qur'an sejak kecil dan Alhamdulillah bisa menyelesaikan 6 bulan saja. Jdi kewajiban untuk menjaganya jadi lebih berat. Karena kondisi ini. Dan saya hidup di lingkup yg sangat islami. Itu tidak terhindarkan. Jadi sering dpt omongan. Kalau dalam diri saya ada jin dll. Sampai sering di ruqyah. Dan yg meruqyah ayah saya sendiri. Tapi ttp saya bisa merasakan ada alam ghoib yg bener2 gelap bgt kehidupannya. Tapi saya tidak tertarik menceritakannya ke org lain sama sekali. Alhamdulillaah sekarang dah bisa berdamai dg keadaan ini. Meski tidak dipungkiri sebagai manusia pasti ada di titik terendahnya berulang kali. Sampai skrg saya pengen bgt belajar ttg mengenali diri ttg skizo dan indigo ini. Makasih banyak atas penulis yg menulis ini. Membuka wawasan saya lagi ttg ini. Makasi penulis.
Makasih banget artikel nya sangat membantu untuk saya yg muslim. Awalnya saya takut menjadi musyrik karena persepsi orang tentang indigo, tapi semakin mendalami secara agama spiritual psikologi dan logika semua makin terbuka. Lebih bersyukur ma Allah karena diberikan keistimewaan. Semua terbuka gara2 takut bipolar, karena ga bisa mengontrol emosi, karena sejak kecil jiwa berontak. Bisa lihat hal gaib dibilang halusinasi, matematika nilai bagus dibagi 2 oleh guru gara2 dicontek teman yg akhirnya gabisa masuk IPA dan cita2 jd arsitek kandas, cerita ke keluarga jaman dulu dibilangnya pasti saya yg nakal guru g mungkin salah. Semakin yakin setelah baca artikel ini kalau manusia dengan dunia yg berbeda seperti saya memang ada dan bukan kegilaan.
Post a Comment