Selama retret meditasi, tidak ada musik yang dapat memecah suasana, tidak ada Youtube untuk mengalihkan pikiran, tidak juga bisa scrolling Instagram untuk melihat kesibukan orang. Satu-satunya yang harus dihadapi adalah batin (pikiran dan perasaan) diri sendiri.
Selama tiga hari, saya mengalami kembali memori-memori pahit yang pernah saya rasakan, saya harus 'menemui' orang-orang yang pernah menyakiti saya. Semua memori itu saya ikhlaskan satu per satu agar mereka tak jadi bom waktu di masa nanti. Semua sosok yang pernah menyakiti dan mampir di batin saya maafkan satu per satu. Agar hidup saya lebih ringan dan bebas dari dengki dan amarah.
Memori baik dan orang-orang penuh kasih juga hadir dalam batin saya. Semua itu saya jadikan bahan bakar untuk bersyukur dan melawan memori-memori pahit.
Proses meditasi kadang bisa menyiksa. Tidak heran kami harus menandatangani informed consent di awal acara untuk memastikan kesiapan mental kami.
Tiga hari berkelana menyelami batin sendiri. Selain harus melihat kembali memori pahit dan 'bertemu' sosok-sosok yang pernah menyakiti saya, saya juga harus 'bertemu' sosok yang paling saya benci, sosok yang selalu memberi kritik, dan sekaligus sosok yang paling menyakiti orang-orang tercinta saya: diri saya sendiri. Selama proses retret, saya belajar memaafkan dan mencintai diri saya sendiri, lagi dan lagi.
Dalam setiap retret, ada pembimbing yang akan memastikan meditasi berjalan lancar. Pembimbing juga akan menjawab pertanyaan di forum besar dan di waktu yang telah disepakati. Jadi, jangan takut jika selama proses meditasi kamu mengalami hal-hal yang membingungkan, kamu bisa bercerita pada pembimbing.
Dalam setiap retret juga pasti ada peserta lain (bisa sampai 40 orang), namun kami tidak saling berbicara, tidak juga berkontak mata. Tugas kami hanya satu: bermeditasi.
Sudah beberapa kali saya mengikuti retret. Untuk retret di Jogjakarta, kebetulan ini yang ketiga kalinya. Setiap retret memiliki teknik meditasi yang berbeda (yes, teknik meditasi ada buanyak). Setiap retret juga menghasilkan efek yang berbeda. Satu hal yang sama: saya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih merasa 'ringan' dari emosi negatif seusai retret.
Retret meditasi, biarpun terdengar sangat Buddhist, sebenarnya terbuka untuk semua agama. Bahkan kadang lebih banyak umat non-Buddha yang hadir. Bagi teman-teman Muslim juga tetap bisa melaksanakan sholat lima waktu, yang perlu dilakukan adalah konfirmasi ke panitia.
Di Indonesia, kebanyakan retret meditasi diselenggarakan oleh lembaga Buddha atau lembaga Katolik, namun semuanya tetap terbuka untuk penganut agama apapun (bisa dilihat di foto di atas, betapa kami berasal dari background yang berbeda).
Bagi kalian yang berminat berlatih meditasi, kalian bisa mencari informasi lebih lengkap tentang tempat-tempat retret yang akan saya sebutkan di bawah ini.
Yogyakarta:
1. Vihara Mendut (3 hari)
Klaten
1. DhammaJava (10 hari)
Bogor
1. DhammaJava (10 hari)
2. meditasi tanpa objek dibimbimg romo Katolik (6 hari)
Jakarta-Surabaya-Medan
1. Tergar Indonesia
silahkan difollow akun Instagramnya
Bali
1. Bali Usada
Semarang (Katolik)
1. Girosonta dan
2. Rowoseneng
Untuk teman-teman yang ingin coba meditasi selama 1 atau 2 jam saja, kalian dapat cek informasi berikut:
Yogyakarta
1. Vihara Karang Djati (setengah jam setiap jumat malam)
2. Charisma Consulting (setiap Sabtu di akhir bulan, sekitar 2 jam dengan sharing).
Jakarta-Medan-Surabaya
1. Silahkan follow akun Tergar Indonesia
Untuk retret meditasi tradisi Islam, saya belum menemukannya di Indonesia. Satu-satunya yang pernah saya ikuti adalah latihan meditasi ala Sufi ketika saya berada di Glasgow, UK (sudah pernah saya tuliskan di blog saya). Jika ada teman-teman yang mengetahui retret meditasi tradisi Islam boleh juga menuliskan informasinya di kolom komentar.
Akan saya cantumkan kontak detail dan link website penyelenggara retret meditasi beberapa hari ke depan. Saat ini saya kesulitan mencantumkan link karena sedang menulis di dalam kereta dengan menggunakan smartphone.
Kalau punya tempat lain untuk bermeditasi di Indonesia, mohon kabari ya!
Salam
@Regismachdy
Retret meditasi selama tiga hari, dapat apa?
Reviewed by regismachdy
on
December 30, 2018
Rating:

1 comment:
Mas saya ingin mengikuti meditasi apakah berbayar?saya juga ada kelainan tulang belakang,sehingga kesulitan duduk bersila, apakah nanti didampingi oleh para pendamping meditasi berkaitan dengan meditasi tidur dan berdiri karena saya akan sangat kesulitan duduk bersila. Sebelumnya terimakasih sudah membagikan pengalaman retret meditasi
Post a Comment